Apa yang di butuhkan dari lulusan universitas untuk dunia kerja? cuma 2 kata, softskill - hardskill,mengapa softskill dan hardskill? kenapa ga IPK tinggi, penampilan menarik?
Yang kita butuhkan 1, adalah softskill kenapa softskill? nah, softskill sudah mencangkup apa yang di butuhkan untuk dunia kerja dari lulusan universitas, walaupun hanya 90%, karena di softskill itu sudah ada yang namanya, intrapersonal skill, apa itu? intrapersonal skill itu kemampuan untuk memaneg diri sendiri, ya mulai dari keinginan untuk bekerja, semangat gigih, tidak mudah menyerah, dapat mengendalikan emosi, tahan banting, dan lain-lain, karena yang saya sebutkan tadi di butukan di dunia kerja, karena dunia kerja itu membutuhkan kemampuan yang sangat tinggi, mengapa perusahaan mengambil pekerja rata-rata dari lulusan universitas? karena itu tadi, universitas mengajarkan softskill kepada lulusannya sewaktu menimba ilmu, karena dengan lulusan yang memiliki softskill itu yang di cari berdasarkan pola pikir, ketahanan dalam mengontrol diri sendiri, dan juga kemampuan kepribadian dalam menjalin kerja sama (interpersonal skill).
Lalu yang kita butuhkan selanjutnya adalah hardskill, mengapa hardskill? bukan IPK tinggi dan lain-lain? nah, IPK tinggi itu adanya di hardskill, karena hardskill adalah kemampuan yang di miliki individu dalam menguasai ilmu yang di dapat di bidangnya, ya walaupun hanya di btuhkan sekitar 10%, hardskill termasuk yang dapat membuat semua rencana kerja gagal apabila tidak memilikinya dan tidak menguasai nya.
Pengalaman bekerja di dunia akademik merupakan pengalaman yang
berharga bagi mahasiswa dan lulusan sebagai periode transisi
memasuki dunia kerja di luar ,Dengan demikian disarankan
untuk lebih banyak melibatkan mahasiswa dan lulusan dalam
kegiatan-kegiatan akademik.
Kemampuan multidisiplin, softskill, dan pengalaman lapangan harus
ditingkatkan dalam proses pembelajaran karena merupakan kemampuan penting dan dihargai tinggi oleh dunia kerja.
Disarankan untuk memperbaiki dan menyempurnakan komponen-komponen tersebut melalui kegiatan seperti magang dan PBL yang
disusun secara lebih sistematis, efektif, efiesien, dan melibatkan
pengguna lulusan. Demikian juga dengan struktur mata
kuliah yang ada agar lebih banyak memasukkan aspek praktikal dan
situasi terkini yang ada di lapangan.
Tingkat kepuasan lulusan kurang baik dalam hal pengalaman
pembelajaran, dalam arti merasa banyak mata kuliah
yang tidak terpakai di dunia kerja dan merasa belum memiliki
kompetensi untuk bekerja setelah lulus. Hal ini diduga erat
kaitannya dengan perbedaan persepsi mengenai kompetensi sarjana,
persyaratan dunia kerja terkait dunia akademik. Disarankan untuk
menyamakan persepsi, pengetahuan, dan pengalaman mahasiswa
mengenai dunia kerja yang sesungguhnya sehingga tidak terjadi
perbedaan persepsi.
Tingkat kepuasan pengguna terhadap lulusan dapat dikatakan baik dan umumnya merasa puas dengan kinerja mereka.
Meskipun demikian disarankan untuk lebih meningkatkan
kemampuan kerjasama tim, bahasa Inggris, dan memperbanyak
pengalaman-pengalaman persentuhan dengan dunia kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar